News & Blog
11th National Obesity Simposium 60 Persen Pasien COVID-19 Memiliki Penyakit Obesitas
JAKARTA, 31 Juli 2021 – Obesitas merupakan tantangan kesehatan masyarakat global yang menjadi salah satu penyebab gangguan kesehatan kronis. Berat badan lebih (overweight) dan obesitas juga menjadi penyebab kematian populasi di berbagai negara di dunia dibandingkan dengan berat badan kurang (underweight). Dalam 10 tahun terakhir ini, berbagai negara telah mengalami peningkatan laju obesitas. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa peningkatan prevalensi obesitas diperkirakan akan mencapai 50% pada tahun 2025. Lebih lanjut, di Indonesia, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menunjukkan prevalensi obesitas pada penduduk berusia lebih dari 18 tahun meningkat dari 15,4% di tahun 2013 menjadi 21,8%.
Tingginya prevalensi obesitas menjadi masalah kesehatan yang harus segera ditangani. Hal ini yang melatarbelakangi Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) atau Indonesia Society Study of Obesity) menyelenggarakan Simposium Obesitas Nasional setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat awam dan dokter mengenai pencegahan dan pengendalian obesitas. Simposium ini berlangsung secara virtual dalam bentuk webinar series pada tanggal 31 Juli 2021, 8 Agustus 2021, dan 14 Agustus 2021. 11th National Obesity Simposium ini dibuka dengan Opening Speech oleh Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono.,Sp.PD.,KEMD., Ph.D yang juga merupakan Ketua HISOBI saat ini.
Adapun topik yang didiskusikan dalam panel simposium ini diantaranya Combat Obesity for Better Health Future, Childhood Obesity Management, dan Adulthood Overweight and Obesity Management. Sub topik pada panel tersebut meliputi diantaranya: Adult Obesity in Indonesia: Past, Present, and Future; Burden and Challenges regarding Childhood Obesity; Causes and Consequences in the Pandemic Era; Management of Overweight and Obesity, dan lainnya.
Beberapa narasumber yang hadir dalam simposium ini yaitu Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo SpPD-KEMD; Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K),FAAP,FRCPI (Hon); Prof.Dr.dr. Madarina Julia, Sp.A.(K).,MPH.,PhD; Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K); Dr.dr.Gaga Irawan Nugraha, M.Gizi,Sp.GK; dr.Rachmad Wishnu,Sp.KD; dr.Dicky L.Tahapary,Sp.PD.,KEMD.,PhD, dan narasumber lainnya. Bertindak sebagai moderator pada panel diskusi diantaranya Dr. Dewi Muliaty,M.Si; dr.Mas Rizky A.A.S.,M.Kes., Ph.D., dan Dr. Trilis Yulianti, M.Kes. Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Adapun faktor dominan yang menjadi penyebab obesitas adalah interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan, meliputi kurang aktivitas fisik, peningkatan konsumsi makanan padat energi terutama kandungan karbohidrat sederhana, kurang konsumsi sayur dan buah, dan sosial
ekonomi lainnya.
Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, pola makan, serta pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Selain itu, perubahan gaya hidup juga menurunkan frekuensi dan intensitas aktivitas fisik yang dilakukan. Orang dewasa dan anak-anak menjadi jarang beraktivitas selama pandemi COVID-19, salah satunya karena faktor bekerja dari rumah (Work from Home). Lebih lanjut, hasil studi yang dilakukan HISOBI, mengungkapkan bahwa pasien COVID-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah dari pasien dengan berat badan ideal.
Sekitar 60 persen pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki komorbid dan obesitas. Pencegahan dan pengendalian obesitas dapat dilakukan dengan berfokus pada faktor risiko dan sosial determinan. Kurangnya keterampilan petugas dalam penanganan obesitas di fasilitas layanan kesehatan juga menjadi faktor yang mempengaruhi, di samping kondisi lingkungan yang tidak mendukung individu untuk dapat hidup sehat misalnya kurangnya sarana prasarana ruang terbuka hijau untuk melakukan aktivitas fisik, belum tercukupinya ketersediaan sayur dan buah dan belum optimalnya dukungan pemerintah daerah dalam pengendalian obesitas.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Dr. Dwi Yuniati Daulay, M.Kes
Sekretaris Himpunan Studi Obesitas Indonesia
No.telp: 0815 3310 3179
Dr. Dicky L. Tahapary, SpPD,KEMD,PhD
Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia
No.telp: 0812 8009 206